- Namanya Tuti, seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Malang. Kehidupannya berubah 180 derajat sejak pulih dari koma akibat kecelakaan mobil yang dialaminya beberapa tahun yang lalu. Seumur hidup kejadian mengerikan yang juga merenggut kaki kanannya tersebut tidak akan pernah dilupakannya.Setelah pulih dari koma, Tuti tidak bisa menerima kenyataan. Tanpa memiliki kaki kanannya, dia yakin kehidupannya tidak akan mudah. Aktivitas sehari-hari dan hobi olah raganya kini menjadi kegiatan yang tak mungkin ia lakukan. Putus asa dan kesedihan yang berlarut-larut membuat dirinya menjadi lebih sensitif, mudah marah dan tidak bersahabat.Selang setahun kemudian, seseorang yang sangat mencintai dirinya masuk ke dalam kehidupannya, dan akhirnya mampu mengembalikan semangat dan keceriaan dalam kehidupan Tuti. Namanya Antonius, salah seorang kakak kelasnya yang ternyata diam-diam telah menaruh hati kepadanya sejak lama.Butuh kesabaran ekstra serta keteguhan hati untuk bisa melunakan hati Tuti, tetapi hal itu tidak menyurutkan niat tulus Antonius. Kesabarannya membuahkan hasil. Tuti akhirnya pelan-pelan bersedia membuka hatinya untuk Antonius.Sejak saat itu hari-hari Tuti berubah. Dia telah kembali menjadi dirinya seperti yang dulu, yang sangat sabar, periang, baik hati dan suka menolong teman-temannya. Tuti akhirnya dapat menyelesaikan kuliahnya dengan baik. Dalam sebuah acara perpisahan, setiap orang diwajibkan memberikan kesan dan pesan kepada rekan-rekannya, pun tak ketinggalan giliran Tuti untuk menyampaikan isi hatinya selama dia kuliah kepada rekan-rekan alumninya.Diawali dengan sebuah kalimat, "Iman memerlukan perbuatan," Tuti menyampaikan apa yang ada di dalam hatinya selama ini. Di dalam kehidupan ini tak ada yang mustahil bila setiap orang memiliki iman di dalam hatinya. Apapun itu kesulitannya, maka dengan iman, segala sesuatu dapat diatasi. Orang yang tidak memiliki harapan dalam hidup, bagaikan nakhoda yang tidak memiliki kompas, tidak tahu akan ke mana berlayar dan di mana berlabuh.Ia pernah kehilangan iman. Hal tersebut bahkan sempat membuat dirinya kehilangan harapan dan putus asa. Namun, semua berubah ketika seseorang yang sangat mencintainya datang. Seseorang yang sangat tulus yang tidak mempedulikan kondisi fisik yang dimilikinya, ketulusan hati semacam inilah yang pada akhirnya mampu melunakkan hatinya yang terluka untuk bisa menemukan kembali kebahagiaan.Namun, memiliki iman saja tidaklah cukup. Tindakan nyata tetap dibutuhkan agar iman dapat bekerja dan menjadi kenyataan. Sebesar apapun iman seseorang, apabila yang bersangkutan tidak mau mewujudkannya dalam tindakan, maka imannya akan sia-sia belaka.Tuti tidak akan bisa seperti saat ini bila tidak memiliki iman. Dia tidak akan menemukan kebahagiaannya bila dia tidak mau membuka hatinya untuk orang yang mencintainya. Hidup ini adalah pilihan, setiap orang bebas menentukan pilihan, entah itu memilih untuk bahagia atau justru bersedih.Hingga tulisan ini diturunkan, Tuti telah menjadi seorang ibu dari dua orang anak dan istri dari seorang suami yang sangat mencintai dirinya. Betapa menakjubkan apa yang bisa diperbuat bila setiap orang memiliki iman. Namun, perlu diingat bahwa iman tanpa perbuatan tak ada artinya.
Artikel Seputar Keseharian Kita dan Keluarga
Powered by Blogger.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Popular Posts
-
Menghemat energi adalah salah satu bentuk kepedulian kita sebagai umat manusia, terhadap bumi yang kita tinggali. Kelestarian bumi t...
-
Semua orang pernah mengalami dampak buruk dari gosip. Meskipun orang-orang yang membicarakan tidak merugikan secara langsung, tetapi has...
-
Liburan akhir tahun menjadi momen yang ditunggu-tunggu, karena menjadi kesempatan menikmati liburan bersama dengan keluarga tercinta. Na...
-
Masa pacaran biasanya dipenuhi kemesraan yang berlanjut di pelaminan. Tidak ada satupun pasangan yang tentunya membayangkan bahwa 5, 10...
0 Komentar untuk "Iman tanpa perbuatan tidak ada artinya"