Sejauh mana keyakinan Anda?

• Setiap orang memiliki keyakinan masing-masing. Banyak yang yakin bahwa ada kekuasaan yang lebih besar daripada manusia, ada pula yang percaya bahwa nasib manusia ada di tangannya sendiri. Di bawah ini ada kisah nyata tentang keyakinan seorang ibu terhadap kepercayaannya dan kepatuhan seorang anak terhadap orangtuanya.
  Ketika Song Hee Kang, seorang anak perempuan dari Florida, Amerika, berusia 11 tahun, ibunya menemukan tonjolan abnormal di punggungnya. Dokter mengatakan itu adalah scoliosis, tulang punggung yang membengkok seperti huruf "S." Selama tiga tahun, dokter mengamati perkembangan tulang punggung Song Hee. Ternyata keadaannya makin parah. Tulang punggung Song Hee menekan jantung dan paru-paru, membuatnya susah bernapas. Mau tidak mau dia harus menjalani operasi untuk meluruskannya.
  Dokter mengatakan bahwa Song Hee harus menjalani operasi besar yang rumit. Tetapi kasus Song Hee bahkan lebih rumit lagi. Menurut kepercayaan yang dianut ibunya, dia tidak boleh menerima tranfusi darah. Tidak ada dokter yang mau menjalankan operasi dengan syarat seperti ini. Padahal tanpa operasi, Song Hee hanya dapat bertahan sampai umur 20 tahun.
  Rumah sakit menawarkan kepada Song Hee bila dia mau dioperasi dengan tranfusi darah, semua biaya ditanggung rumah sakit. Orang lain mungkin akan menerima hal ini, bayangkan biaya operasi itu dapat mencapai ratusan ribu dolar. Tetapi Song Hee dan ibunya tidak menyerah, mereka gigih tidak mau menerima tranfusi darah.
  Keadaan bertambah rumit ketika pemerintah negara bagian Florida menyatakan bahwa karena Song Hee masih di bawah umur, pemerintah berhak memutuskan apa yang harus dilakukan karena hal ini menyangkut hidup atau matinya. Akhirnya sesudah ibunya berjuang di pengadilan, pemerintah memberi sedikit kelonggaran. Mereka diberi waktu satu bulan. Bila tidak menemukan dokter yang bersedia menjalankan operasi tanpa tranfusi, pengadilan akan menunjuk dokter yang mampu mengoperasi dengan tranfusi.
  Untungnya mereka dibantu oleh komite tempat ibadah mereka yang mencarikan dokter khusus. Seorang spesialis scoliosis dari New York, Dr. Robert Bernstein, merasa positif operasi ini akan berhasil. Dokter yang handal dan bijaksana ini mengatakan, "Dalam perawatan medis, yang perlu dilakukan bukan hanya operasinya, kita harus menerima keadaan si pasien secara keseluruhan, termasuk menghargai kepercayaannya."
  Dokter Bernstein melakukan dua prosedur supaya operasi tidak berjalan terlalu lama. Selang dua minggu sesudah prosedur pertama, dia menjalankan prosedur kedua. Dengan demikian tubuh Song Hee tidak kehilangan terlalu banyak darah dan bahkan sempat membentuk sel-sel darah pengganti selama dua minggu. Untuk meluruskan tulang punggung Song Hee, dokter memasukkan sebatang logam penyangga yang mudah disesuaikan.
  Song Hee cepat sembuh dan dia bersyukur sudah mematuhi ibunya yang bertekad menjalankan kepercayaannya. Dia juga tidak mengalami komplikasi yang mungkin timbul karena tranfusi darah. Dia tumbuh menjadi remaja sehat yang memiliki tulang punggung normal.
  Apa pun yang terjadi, hidup kita dipandu oleh iman kita karena tanpa iman, kita akan terombang-ambing. Kepercayaan ini membuat kita pasrah terhadap apa yang bakal terjadi. Sebagai manusia kita hanya dapat berusaha.